Buku ini menawarkan kajian komprehensif mengenai peran serangga dalam sistem pertanian, mengungkapkan berbagai aspek yang mempengaruhi hubungan antara serangga dan lingkungan pertanian. Dengan pembahasan yang mendalam, pembaca akan memahami bagaimana serangga berinteraksi dengan faktor-faktor fisik dan biotik yang ada di lingkungan pertanian, seperti suhu, kelembaban, curah hujan, cahaya, angin, dan topografi. Kajian yang mempengaruhi pola tanam terhadap keberadaan serangga, serta hubungan erat antara praktik budidaya tanaman dan keberagaman serta populasi serangga di lahan pertanian.

Penulis memaparkan dengan rinci kedua sisi peran serangga, yakni yang menguntungkan dan yang merugikan. Pada satu sisi, serangga memiliki peran vital dalam menunjang keberlanjutan pertanian, seperti polinator (penyerbuk) yang mempercepat penyerbukan tanaman, pengurai yang berfungsi dalam daur ulang bahan organik untuk kesuburan tanah, serta predator dan parasitoid yang mengendalikan hama secara alami. Selain itu, serangga juga berfungsi sebagai bioindikator yang memberikan gambaran tentang kualitas lingkungan pertanian. Di sisi lain, buku ini juga mengupas tentang serangga yang dapat merugikan, baik sebagai hama yang merusak tanaman maupun vektor penyakit yang menyebarkan patogen kepada tanaman.

Melalui studi kasus terkini, buku ini memberikan panduan praktis tentang cara pengelolaan serangga, mulai dari pengendalian mekanis hingga penggunaan pestisida ramah lingkungan hingga tantangan dalam pengelolaan serangga, serta peluang yang ada melalui pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan pengelolaan serangga di sektor pertanian. Analisis bibliometrik juga dilakukan dalam mendukung trend riset peranan serangga pada bidang pertanian. Secara keseluruhan, buku ini menjadi referensi penting bagi praktisi pertanian, peneliti, mahasiswa, dan siapa saja yang tertarik untuk memahami peran penting serangga dalam menjaga keseimbangan ekosistem pertanian.