Buku Psikologi Kepribadian: Menyelami Diri dalam Cahaya Al-Qur’an hadir sebagai jembatan antara dua samudra pengetahuan: psikologi modern dan hikmah abadi Al-Qur’an. Psikologi berbicara melalui teori dan penelitian ilmiah tentang struktur, dinamika, dan perkembangan kepribadian manusia. Sementara Al-Qur’an menuntun manusia melalui wahyu dan ilham ilahi tentang hakikat jiwa (nafs), hati (qalb), dan akal (‘aql).

Dalam buku ini, pembaca diajak menelusuri perjalanan panjang manusia dalam memahami dirinya. Sejak masa klasik hingga era modern, berbagai teori, mulai dari tipologi Hippocrates dan Galenus, konsep bawah sadar Freud, kebutuhan eksistensial Maslow, hingga teori sifat dan kepribadian kontemporer, dikaji dalam cahaya nilai-nilai Qur’ani.

Setiap bab membuka ruang dialog antara temuan psikologi dan pandangan Al-Qur’an, menyingkap bagaimana ajaran Islam bukan hanya berbicara tentang moralitas, tetapi juga tentang struktur dan dinamika kejiwaan manusia. Ayat-ayat yang menyinggung tentang nafs al-ammarah, nafs al-lawwamah, dan nafs al-muthmainnah dipadukan dengan konsep psikologis tentang konflik batin, kesadaran diri, dan aktualisasi potensi.

Lebih dari sekadar kajian teoretis, buku ini merupakan ajakan untuk perjalanan spiritual-intelektual: mengenal diri sebagai cermin untuk mengenal Tuhan. Karena dalam terang Al-Qur’an, memahami kepribadian bukan hanya soal mengenal pola perilaku, tetapi menyingkap tujuan keberadaan manusia di dunia—menjadi khalifah yang mengenal, mengelola, dan menumbuhkan dirinya menuju kedewasaan iman dan kemanusiaan.