Buku ini hadir sebagai upaya untuk mengkaji fenomena sosial yang kompleks dalam masyarakat Muslim minoritas, khususnya dalam konteks negosiasi dan perebutan otoritas terhadap praktik pengurusan jenazah. Judul Berebut Mayatbukan sekadar metafora, tetapi mencerminkan realitas di mana dinamika kekuasaan, tradisi, dan kepentingan sosial berkelindan dalam pengelolaan aspek-aspek keagamaan, termasuk dalam ritual kematian. Dalam berbagai kasus, pengurusan jenazah di komunitas Muslim minoritas bukan hanya persoalan ibadah, tetapi juga menjadi arena negosiasi politik dan sosial antara kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan berbeda.

Melalui buku ini, pembaca diajak untuk memahami bagaimana proses power sharing berlangsung dalam masyarakat Muslim yang hidup di tengah lingkungan sosial yang lebih luas dan sering kali berbeda secara agama, budaya, maupun politik. Perdebatan mengenai siapa yang berhak mengurus jenazah, bagaimana prosesi dilakukan, serta bagaimana otoritas keagamaan dan sosial berinteraksi dalam proses tersebut menjadi fokus utama dalam pembahasan.

Buku ini mengupas berbagai aspek terkait dengan fenomena tersebut, mulai dari kajian teoritis tentang power sharing, studi kasus di berbagai daerah, hingga refleksi terhadap bagaimana Muslim minoritas mempertahankan identitas keagamaannya di tengah tekanan sosial dan politik.